err entah jadikan serial sajalah ini ya..
pertama kali dalam hidup saya menikmati prasangka orang terhadap identitas saya sebagai orang kalimantan.
semua ini pengalaman pribadi, tanpa mendiskreditkan suku, asal kelahiran, kondisi sosial, budaya, dan ekonomi satupun kelompok.
di suatu sore ramadhan 2017 kata-kata "saya dari kalimantan" bisa mengubah perlakuan yang saya terima pada hari itu. singkat cerita entah mau dihipnotis atau memang salah orang saya dituduh mencuri pada hari itu. fresh baru turun dari angkot mau jalan cari takjil, saya dicegat seorang yang mengaku mahasiswi di universitas yang sama dengan saya. dituduh lah saya mencuri dua hari sebelumnya, yang mana saya paling tidak terima itu bukan masalah saya nyuri atau apa, saya dua hari sebelum itu ke kampus?? benarnya seminggu yang lalu ada, ini saya tertuduh rajin ke kampus loh, duh tidak terima saya haha. saya yang sering disangka asal sekitaran jawa barat karena selama ini berusaha berbicara menyesuaikan dengan dialek di sana berubah bernada tegas, tanpa tanda lemah lebut sedikitpun seperti biasanya. saya sesali itu, sampai meminta maaf karena cara bicara saya yang mungkin membuatnya cukup kaget hingga bertanya "teteh asal mana?" nah dari jawaban "kalimantan" itu beliau menjadi tenang dan tidak memojokkan saya dengan ancaman kelihatan dari cctv lah dan lain sebagainya.
satu hal yang saya amati dan rasakan selama ini mengenai identitas kalimantan adalah sebagai berikut:
1. saya disangka orang sunda -kasus terjadi di jawa barat- karena, wajah saya tidak terlihat seperti orang seberang (bingung orang seberang itu, seberang mana? apa yang diharapkan dari wajah orang luar pulau jawa?).
2. kaya. karena dianggap banyak minyak, tambang batu bara dll. amiinin lah dikata kaya (kenyataanya kalau di kalimantan barat -ini mengukur daerah asal- adanya kelapa sawit, dikuasai sama pengusaha besar pula. da aku mah apa atuh).
3. kudu hati-hati ya kalau sama orang kalimantan, jangan macam-macam banyak orang "pinter" nanti diapa-apain. (paling membuat saya pengen ketawa sebenarnya, saya rasa beliau yang nyegat saya itu jadi takut sama saya gara-gara ini. seperti nasehat orang-orang baik, semuanya ini kan punyanya tuhan kok takut dicelakain sama yang punyanya tuhan? tidak bermaksud meremehkan, tapi ya kok itu yang disangkanya?).
4. oh orang dayak ya? (ya tidak sesederhana itu saya orang kalimantan pasti orang dayak, bukan anti loh disebut orang dayak. saya yakin memang ada campuran dayak dalam diri saya jika ditelusuri dari silsilah keluarga. tapi tidak sesederhana itu bilang seorang yang datang dari kalimantan otomatis orang dayak. di kalimantan ada orang banjar, banyak transmigran dari pulau jawa, madura, orang bugis, orang keturunan tionghoa, dan orang melayu atau suku-suku lain diluar pengetahuan saya yang hidup turun temurun. terus kalau saya bilang saya campuran dari banyak suku menjelaskan buang-buang waktu kan. hmmfff ya sudah lah).
mungkin prasangka dan ada hal-hal lain yang kecil-kecil saya kurang paham atau salami. terus orang-orang-orang tadi rasis? tidak sesederhana itu bilang orang rasis. pengalaman di atas saya anggap sebagai terbatsanya informasi orang-orang terhadap kalimantan. sedikit cerita mengenai keanehan orang kalimantan atau kejadian di kalimantan jadilah penilaian mutlak kalimantan itu a b c g j k l z. bukan berarti juga semua orang bagitu, ada yang sudah biasa bergaul dengan orang kalimantan mungkin memiliki opini lain, pernah tinggal di kalimantan berpendapat lain, atau sama sekali tidak ada ide pontianak di mana -dalam kasus saya- ada yang dengan lugunya bertanya "pontianak itu sulawesi ya?", jadi pengen ketawa-ketawa kesal hahaha. prasangka. ya apa daya itu hal kita lakukan secara mudah ketika baru bertemu dengan orang. kasus saya di awal bisa jadi kan prasangka saya terhadap orang tersebut yang bisa jadi mau berbuat jahat pada saya, tapi bisa juga dia memang salah orang. dari penampilan luar kita mudah sekali membuat penilaian terhadap orang lain atau dari asal usulnya.
rasis tuh agak-agaknya seperti orang padang pelit atau orang ambon kasar. yaa kan banyak orangnya masa semuanya begitu, ada juga kan orang kalimantan pelit atau kasar haha. gara-gara berita oknum begini jadilah semua yang memiliki identitas demikian menjadi tertuduh demikian, bukannya heran karena sudah terjadi dari jaman dulu sampai sekarang pola semacam ini. tapi kalau masih merasa sama-sama manusia, ya kita ini kurang lebih lah. jangan dari prasangka saja, jika dikuti sampai berlaku tidak adil bahkan sampai merendahkan itu tuh yang bahaya. tak kenal maka kenalan sih intinya supaya kenal. saya dengan senang hati menjelaskan kalimantan itu begini, lalu begitu, lalu demikian dan terima kasih.