Minggu, 25 Desember 2011

tresna werdha (cinta orang tua)

sedikit yang bisa saya bagi tentang sore 22 Desember 2012 ini. kunjungan sederhana pada hari ibu di panti sosial tresna werdha kubu raya.






sedikit cerita tentang para mbah-mbah disini. mereka berada di panti dengan berbagai alasan. ada yang tidak memiliki keluarga lagi sehingga dirawatlah di panti ini, ada yang merantau berpuluh tahun yang lalu dari tanah jawa meniggalkan keluarga disana hingga akhirnya sebatang kara di kalimantan, ada pula yang dititipkan oleh keluarganya (berat bagi saya untuk menuliskan kalimat terakhir itu T___T)
kata seorang nenek yang bercerita, suka dukanya tinggal di panti ya pasti senang banyak teman, tapi sepi tidak ada yang mengunjungi. saya jadi teringat almarhum-almarhumah mbah lanang dan nenek yang lama tinggal di rumah sebelum meninggal dunia. tua itu mau tidak mau fisik melemah, banyak yang bilang kita kembali lagi seperti saat anak-anak dulu. baik secara fisik maupun mental. perlu dirawat, bukan karena tidak pandai tapi tidak sekuat dulu lagi untuk mandiri. sifat kekanak-kanakan juga muncul lagi, kadang kita melihat orang tua yang keras kepala, ingin selalu dituruti, dan lain-lain. tapi dari semua kelemahan yang ada, ingatkah dulu siapa yang mengasuh hingga kita bisa mandiri? orang tua. yang membiayai kesehatan, pendidikan, pakaian, dan makanan tanpa minta dikembalikan uangnya? orang tua. terlalu banyak jasa orang tua yang tidak bisa diukur dan dihitung. 
bertemu dengan kakek dan nenek ini banyak hal yang saya dapatkan. dalam keadaan lemah bahkan sakit, obat memang bisa mengobati. tapi apa yang paling dibutuhkan sebenarnya? hanya kasih sayang orang-orang yang peduli, orang-orang terdekat yang disayangi. karena sakit yang paling sakit adalah ketika orang yang dibutuhkan tidak ada disekitar kita. saya ingin hidup lebih lama untuk membahagiakan orang tua saya. meski tidak mungkin membalas jasa mereka. terutama ibu saya :)

*saat lagu bunda dinyayikan di depan, saya tidak tahan menahan air mata.hiks tambah liat wajah mbah-mbah yang bersahaja lagi. pedih.huhu tentang para nenek berkaca mata hitam, saat para nenek berkaca mata hitam kami masuk ruangan yang muda-muda spontan tertawa-tawa kecil. dalam hati kami, waduh gaya benar, kalah saing ni.hahaha tapi setelah dengar apa alasan para nenek berkaca mata hitam saya jadi tidak enak hati tertawa-tawa sebelumnya. para nenek berkaca mata hitam baru selesai operasi katarak dan itu kaca mata bukan buat gaya-gayaan. aaaa kualat saya -____-

Minggu, 18 Desember 2011

akhir

belakangan ini saya bermimpi yang aneh-aneh, semuanya berkaitan dengan orang-orang terdekat saya. kemudian saya terbangun dengan pikiran yang bercampur-campur karena mimpi-mimpi itu. pertanyaan yang sering muncul dibenak saya tapi saya abaikan sekarang sulit diabaikan. "Apakah umur sampai pada  harapan dan cita-cita saya dikemudian hari?"

apakah saya takut mati? saya bingung, takut atau tidak. keinginan saya untuk masih lama di dunia kuat, tetapi bila waktu saya sudah habis apa yang bisa saya lakukan. tentang kehidupan setelah mati yang saya imani jelas membuat saya merasa belum sanggup menanggung mati. (terus cak?)

belakangan ini waktu saya habis sendiri dan pasti saya ngobrol sendiri (dalam hati). saya dan pertanyaan-pertanyaan dalam benak saya. hingga saat bagun tidur saya berpikir, mungkinkah ini tanda-tanda akhir saya sudah dekat. dan saya merasa pasrah. sejak dulu saya suka menghayalkan bagaimana orang-orang yang saya tinggalkan kelak meninggal nanti. mungkin ada yang banyak senang, mungkin ada yang sedih. nama seperti apakah yang akan dikenang orang tentang saya?

sekarang saya sedang larut dalam kebingungan saya, bila waktu saya berakhir bagaimana dengan orang-orang yang ada disekitar saya. apa makna hidup saya bagi mereka? kata orang ketika kehilanganlah maka baru akan terasa berharganya sesuatu itu bagi kita. apakah kepergian saya akan ditangisi?

dunia memang sementara. surga dan neraka masih sulit saya bayangkan. meskipun di dunia yang sementara ini saya yakin Yang Maha Kuasa sudah memberikannya pada saya, namun sering kali tidak saya sadari nikmat dan kemurkaan yang diberikanNya. kemudian bagaimana akhirnya?

dulu pertanyaan dalam benak saya terjawab begini, sepertinya umur saya akan cepat berakhir. sekarang saya menjadi kebingungan, misalkan takdirnya begitu saya masih ingin hidup lebih lama. terus bagaimana?
yang saya rasakan sekarang adalah mengambang, melayang-layang dengan kebingugan, harapan, dan dosa-dosa saya.
akhirnya tidak ada seorangpun yang tau.

Rabu, 07 Desember 2011

one

one thing i realized today. sometimes i walk alone, because no one i trust to shared.
i'm afraid being rejected. how pathetic am i?