Sabtu, 04 April 2015

Keong


Sejak puasa tahun 2014 saya selalu ingin bercerita tentang keong, seekor tuxedo cat yang masih ABG. Video di atas adalah pertama kalinya saya melihat keong, kesokan harinya mama memberinya makan dan sejak saat itu dia selalu singgah di rumah. Awalnya cukup berat bagi saya karena harus bertahan setiap waktu sahur dikelilingi olehnya dan bersin-bersin cukup parah pada saat itu. Ya saya alergi terhadap kucing sejak SMP kelas 1, mungkin sudah pernah saya sampaikan di post-post tahun-tahun yang lalu. Namun, siapa yang tidak jatuh hati pada keong? Secara singkat kami sekeluarga di rumah menyayanginya, sifatnya yang sangat manja dengan raut wajah imut tak sanggup membuat kami marah ketika dia bertingkah. Mengalahlah saya dengan selalu mencuci tangan setelah memegang dan menganti baju setelah menggendongnya.

Reaksi alergi yang awalnya parah berangsur-angsur berkurang, tidak menjadi sembuh namun saya tidak mudah bersin ketika di dekatnya. Hari-hari di rumah bersama keong adalah waktu terbaik yang pernah saya miliki dengan binatang peliharaan. Meskipun ada abun dan misae (sepasang kelinci campuran angora, -misae kelinci jantan menghilang bulan lalu) di rumah, rasa memiliki kucing sangat berbeda dengan kelinci. Karena kelinci bintang yang sangat diam, sampai sekarang saya bingung memikirkan bagaimana bunyi kelinci. what does the bunny say?! i don't know :| Hubungan antara kuru dan kuku (cara saya memanggil kelinci adalah kuru dan kucing -keong terkadang kuku) awalnya sangat lucu karena mereka saling takut satu sama lain. Kemudian hanya dalam seminggu keong sudah mulai menggangu kuru saat makan dengan menggulingkan badannya mengajak bergulat yang tentu saja tidak pernah dibalas oleh para kuru karena itu bukan cara mereka bermain. Keong akan menggigit telinga abun -hanya abun yang tahan meladeninya SEBENTAR lalu kuru akan bersembunyi menghindar dari keong hahaha. Bahkan pernah keong mencakar-bergurau waktu para kuru masuk ke kandang.  Benar-benar kucing yang tidak perhatian, kalau sudah di dalam kandang mereka mau lari kemana? Begitulah salah satu tingkah si keong.

Selain hubungan bersama kuru, tingkah keong lainnya yang membuat hati geli adalah ketika memaksa untuk tidur di pangkuan mama. Setiap kali dia melandaskan punggung manjanya kepada mama, selalu disingkirkan oleh mama, namun keong tidak menyerah. Dia akan berusaha menyandarkan kepalany atau kaki depannya atau apalah agar bisa tidur di dekat mama. Terkadang dia juga begitu pada saya, di bulan-bulan terkahir ini bahkan lebih sering begitu. Saya biarkan saja dia memanjat badan saya dan tidur, rasanya hangat. Dia begitu manja dengan mama dan saya mungkin karena kami berdua yang paling sering memberikan makan. Makanan yang kami siapkan untuk keong adalah ikan tongkol rebus dengan campuran sedikit nasi, setiap 4-5 hari sebelah ikan tongkol saya beli dari pasar pagi untuk keong. Kami selalu begitu dengan kucing peliharaan kami,'menyiapkan anggaran khusus'. Tidak mau memberi makanan yang sama seperti yang kami makan karena ikan goreng tentu tidak sehat bagi kucing karena manusia saja sebesar itu dengan efek minyak goreng tidak baik untuk tubuh, apalagi bagi kucing? Ditambah info yang baru saya temukan adalah, bawang putih beracun bagi kucing. Selain itu perbedaan yang terjadi ketika kucing sudah terbiasa makan makanannya sendiri adalah dia tidak merong-rong (rong-rong! bona dan rong-rong!) saat kita makan. Sebulan terkahir juga keong mengerti kebiasaan duduk menunggu saat saya mengaduk nasi dan ikannya, bahkan tidak nyerobot makan saat saya mengaduk ikan dihadapannya. Dulu itu ketika pulang bermain perutnya sudah luar biasa lapar, dia akan memeluk kaki kami, mengelilingi hingga pernah tak sengaja saya menginjak kakinya haha.

Setiap hari jika pas tidak dibuka pintu rumah kami, keong akan mengeong-ngeong minta dibukakan salah satu pintu. berlari buru-buru sambil terus mengeong menghampiri minta diberi makan. Kadang juga diselamatkan dari perkelahian di bawah kamar saya, jika sudah diusir rivalnya dia akan buru-buru masuk ke rumah. Tentang keong dan para preman gang, mungkin masa kanak-kanak keong ke waktu dewasanya dari mulai dia datang ke rumah hanya tiga bulan pertama. Kemudian selepas masa tiga bulan itu dia suka menghilang sampai 2-3 hari saat musim kawin. Anak ingusan yang baru belajar musim kawin ini lebih banyak merananya dari pada suksesnya. Awal-awal dia mulai ikut-ikutan musim kawin terjadi insiden yang memilukan bagi kami  sekeluarga. Kaki keong robek sangat besar sehingga harus di opname di dokter yudha. Dokter mengatakan saat proses dijahit darahnya sampai memuncrat dan tendonnya memang sudah putus, akibatnya kaki keong tidak kembali normal. Alhamdulillah dikurung selama 10 hari di dalam rumah, dipaksa minum obat akhirnya kami merelakan keong bermain lagi di luar. Memang sedikit pincang namun sudah kuat memanjat. 

Hidung keong yang berwarna pink itu suka saya pengang sambil mengomelinya, "Ini hidung pink cewek apa cowok? Muka imut gini mana bisa jadi kucing garong! Mana bisa jadi preman gang!". Kenyataannya ya begitulah, badannya jauh lebih kecil dari kucing liar di sekitar rumah, lari pula ke dalam rumah kalau saya selamatkan haha. Oh iya ini kebiasaan saya, bicara dengan binantang -_- sudah pasti mereka tidak mengerti sih, tapi keong kucing yang sangat vokal jadi dia sering menatap saat diajak berbicara dan membalas dengan mengeong. Kadang jika sudah menggemaskan saya angkat dan menimangnya seperti bayi sambil bertanya, "Ini anak olang atau anak kucing? Adek kakak ke atau adek kucing? Anak cetan kali ni?" hahhaa. Dia akan menatap saya dengan heran, sama ketika dibicarakan dipangkuan siapa saja di rumah, menatap seaakan mengerti. Semua orang di rumah sepeti itu kepadanya berbicara, memarahi, bermain, menggendongnya, dia adalah pusat perhatian. Saya menyebutnya anak bungsu saking manjanya.

Musim  kawin adalah waktu-waktu yang membuat kami cemas dengan keong mengingat kakinya pernah dijahit itu. Benar saja musibah terjadi lagi sekitar bulan lalu, kaki sebelahnya lagi bengkak sekali, entah dipukul orang entah terjatuh karena gagal memanjat. Dibawa lagilah keong ke dokter dan diberikan atibiotik. Alhamdulillah hanya beberapa hari saja bengkak yang dikhawatirkan akan pecah menjadi nanah manjadi kempis. Hari-hari itu hingga saat sekarang ini terasa singkat sekali. Tidak. Seluruh hari sejak keong di rumah kami bagi saya terasa singkat sekali. Tingkahnya yang aneh-aneh seperti suka duduk di atas kertas-kertas yang penting, tidak membiarkan saya dan mama tenang menggunakan laptop, heran dengan kertas yang keluar dari mesin printer, berobsesi gulat dengan sepatu, tidur dengan posisi ajaib, atau sekedar menemani saya main game hp, tidur menonton tv, atau tilawah, keong adalah teman dan penghilang penat bagi saya yang kebanyakan waktu dihabiskan memang di rumah. Rindu sekali jika sehari saja dia tidak pulang, bahkan satu waktu makan saja tidak pulang saya khawatir dan rindu padanya.

Siapa sangka kucing kami yang sangat aktif itu hari kamis 19 Maret tiba-tiba muntah seharian. Malamnya saya mendengar suaranya dibawah kamar sedang diganggu kucing besar, cepat-cepat saya bukakan pintu. Langsung saya buatkan makan, namun tidak disentuhnya. Ia langsung ingin keluar lagi tapi tidak saya ijinkan. hingga subuh saya melihat makanannya sama sekali tidak disentuh. Ada yang salah. Mengingat beberapa bulan lalu dia pernah muntah berwarna orange, kami semua mengira mungkin dia anak memakan kadal? Tapi muntah kali ini lain, sepanjang pagi sebelum saya ke kampus dia sudah muntah 4 kali. Diminumkan madu kemudian dia juga muntah lagi. Khawatir dengan keong cepat-cepat saya pulang pada hari itu, keadaannya terlihat semakin memburuk dan saya menemukan sisa muntahan yang terdapat cacing pita. Subhannallah benar-benar sedih saya namun harus bagaimana dokter hewan juga membuka prakteknya mulai malam. Sesaat membersihkan muntahnya keong menghilang, saya kebingungan sampai mencari disekeliling gang. Pikir saya tak mungkin kuat dia pergi jauh sedangkan sudah muntah berkali-kali. 

Sabar saya berdoa dan istirahat sampai ketiduran tiba-tiba dia ada di pintu samping rumah di dekat abun. Keong melihat ke arah tembok tempat pertama saya melihatnya -saya baru menyadari itu sekarang. Dia sama sekali tidak keluar dari rumah, saya sangat yakin. Tapi sudah dipanggil-panggil tidak mau menyahut seperti biasanya. Merawat  keong sama sekali tidak sulit selama ini, tapi masa-masa sakit inilah yang sangat sulit sebenarnya. Hingga sore dia tetap muntah beberapa kali, raut mukanya sudah sangat berbeda. Telinganya turun dan matanya tidak membuka lebar lagi, nafasnya sulit karena mutah berlendirnya juga sudah masuk ke salurah hidung sepertinya. Saya merasa tidak berdaya melihat keong yang tidak berdaya. Kemudian keong tiba-tiba hilang lagi, saya kembali mencari ke sekeliling rumah, di tempat-tempat biasanya dia tidur namun tidak ditemukan juga. Hingga akhirnya mama menemukan keong di bawah tempat tidur mama bersembunyi. Sama sekali tidak bersuara, mulutnya terbuka dengan nafas yang terengah-engah, serta liurnya menggantung di pinggir bibirnya. Dengan sendiriya dia keluar dan duduk di tempat yang terlihat.

Segera saya cari gejala-gejala yang terjadi pada keong, yang saya temukan adalah distemper. Sebuah virus yang umumnya sudah ada dalam tubuh kucing, virus yang hanya tertidur dan bisa aktif sewaktu saat daya tahan tubuh kucing menurun. Ada usaha vaksinasi yang bisa diberikan, namun tidak juga 100% kucing terbebas dari penyakit tersebut. Paling tidak kesempatan hidup jika sudah divaksin lebih besar dibanding yang belum pernah divaksin. Saya pahami setelah membaca adalah distemper memang sangat sulit disembuhkan karena tidak ada obatnya. Melihat kondisi keong yang sudah begitu parah, tanda-tanda seperti bersembunyi ditempat yang dingin sudah dilakukannya saya berkata dalam hati untuk berusaha ikhlas. Sehabis solat magrib bersama abang saya membawa keong ke dokter syifa dan dayat yang rumahnya tidak jauh dari kediaman kami. Keong di tempatkan ke dalam keranjang rotan bakas oleh-oleh dari kapuas hulu. Sangat tenang dan lemah badannya, saat memasukkan itu dia mengeong ke arah saya. Pelan-pelan saya mengendarai motor melewati gang-gang hingga tembus ke rumah dokter. Sampainya disana yang saya dapatkan yaitu, penjelasan dokter tentang penyakit keong sama dengan yang saya baca, persentase selamat 20%, obat-obatan yang diberikan hanyalah usaha membantu kembali lagi ke ketahanan tubuhnya. Kondisi keong yang sudah dehidrasi sudah pasti harus di opname dan diinfus. Dicukurlah kaki kanan depannya untuk memasukkan jarum infus, bertiga bersama abang dan dokter keong dipegangin dan dimasukkan ke dalam tas khusus agar tidak meronta. Setelah selesai infus dipasangkan keong dibaringkan ke dalam kandang berwana pink. Reaksi yang jauh berbeda saat diopname karena kakinya dijahit, dia hanya diam terbaring lesu. Seperti biasa saya mengajaknya bicara, "Hei anak kucing! Dadah!" dengan nada yang ceria seperti biasanya. Doketr berkata keong boleh saya jenguk pagi atau malam. Jika ada perkembangan atau sesuatu akan dikabari.

Setiap sehabis solat saya berdoa kepada Allah untuk meringankan rasa sakit keong, Masyallah saya tak sanggup menahan air mata. Jujur sepanjang hari menanti waktu untuk menjenguk bersama mama yang kami rencanakan malam, saya menangis berkali-kali. Solat ashar juga saya berdoa lagi, konon waktu sehabis ashar pada hari jumat adalah waktu yang baik untuk berdoa, permintaan saya supaya keong di ringankan rasa sakitnya, mudahkan ini semua bagi keong, jika baik untuknya, sembuhkan dia. Ba'da magrib saya sudah mau siap-siap untuk pergi sms masuk memberi kabar tentang keong. Saat bersiap-siap itu saja saya sedang menagis dan kabar yang disampaikan dokter tidak membuat keadaan lebih baik. Keong sudah meninggal sejak sore. Saya menangis tersedu-sedu mengabarkannya ke mama. Siapa sangak rencana kami menjenguk keong berubah manjadi menjenguknya. Siapa sangka kucing yang masih sangat muda, lincah, dan menggemaskan itu sakitnya hanya sehari. Sehari yang sangat menyiksa bagi tubuhnya dan bagi saya yang tidak berdaya melihat kesakitanya.

Memelihara keong sangat menyenangkan, hal yang paling sulit adalah mengikhlaskan keong yang tidak disangka-sangka tidur selamanya. Sesal rasa hati saya karena tidak terlalu mencari tau tentang memelihara kucing yang benar. Berpikir kalau keong akan baik-baik saja seperti mince atau mie yang tumbuh besar jadi seperti preman gang, namun anak kecil yang singgah di rumah saya ini ternyata berumur pendek. Pelajaran yang sangat berharga untuk memikirkan bahwa binatang juga memiliki hak untuk hidup yang layak, diberikan kebutuhan-kebutuhan dasarnya, kesehatannya, kebersihannya, dan kasih sayang tentunya. Siapa yang mau hidup kesepian? haha Setidaknya itu yang saya dapatkan dari keong dengan kemanjaannya dan sifat tolong perhatikan aku, pelajaran dari seorang teman berbulu saya yang setia mengganggu meramaikan isi rumah. Saat-saat seperti ini bagi saya mungkin seperti yang dikatakan orang-orang, jangan terlalu bergantung pada orang di dunia ini, bahkan di dalam kegelapan bayangan pun meniggalkan kita. Diusia saat ini dan keong yang pergi adalah masa sulit bagi saya. Ada yang bilang anjing adalah sahabat terbaik, bagi saya lebih dari itu. Karena keong adalah adik yang dititipkan Allah sementara waktu. Sekarang keong sudah pulang lagi ke pemilik sebenarnya. Tidak ada sakit lagi di badannya. Keong tidur di halaman samping rumah kami, tempat di dekat tembok pertama saya melihatnya.

Terima kasih keong, sudah singgah di rumah kakak. Maaf kakak masih kurang memperhatikan keong selama ini. Kakak janji kalau Allah kasi kucing lagi akan dijaga baik-baik, akan disayang juga seperti keong.
Baru 1 hari berselang saja kakak rindu sekali.

Doakan saya untuk semakin mengikhlaskan keong ya :)
Mengikhlaskan apa-apa yang sudah pergi dan berubah dalam hidup yang sementara ini.


Senin, 09 Maret 2015

Dear Me

Iya bagian dunia sebelah sini udah tanggal tanggal 9 tapi yang lain masih tanggal 8 Maret kan ya? ;)
international women's day kemarin itu hampir saya rayakan dengan nulis surat dear me blup blup blup. tapi saya ingat surat serupa itu sudah terjadwalkan upload tahun 2016 nanti saat usia saya 25 tahun. mungkin saya tulis saat usia 20 atau 19 sudah lupa, yang isinya akan menostalgiakan saya tentang kehidupan disaat itu dan mungkin merenungkan apa-apa saja yang masih perlu diperbaiki? semoga saja :D 

hidup sebagai anak yang mengabdikan hidup di rumah orang tua (nganggur) hari-hari saya cuma melihat internet, youtube kebanyakan, media sosial setelahnya, berita dunia terkini, kalau disebutkan satu persatu ya tidak ada habisnya. benar-benar menghambat kehidupan nyata, tapi banyak juga membantunya :p 

hal lain tentang internet, ada yang bilang kalau mau tau watak seseorang berikan saja internet karena mungkin yang terlihat diam saja itu ternyata seorang troll di comment sections atau member tetap si sebuah situs yang kita sangka haha. nerusin lagi tentang comment sections, pernah baca ungkapan "youtube comment sections is one of darkest places on the internet" ?
bisa sangat rasis dan memunculkan tokoh-tohoh ajaib, kemarin saya menemukan king joffrey me-reply di video game of throne haha. keluesan kita berkomentar tanpa mengkhawatirkan konsekuensi atas kalimat yang diungkapkan itu yang sangat mengerikan. saya cuma ingin mengungkapkan tentang wanita saja ini, ungkapan sex sells, women as object, feminism, muslims girl, bla bla yang dijadikan bahan pertengkaran di comment sections. butuh menghela nafas sedikit melihat itu semua, internet yang begitu luas ternyata tidak membuat pandangan banyak orang terbuka atau paling tidak mencari tau informasi yang benar atau alternatif lah. ini juga mungkin pemikiran saya juga yang sempit, saya berasumsi bahwa pengguna internet kebanyakan ya negara-negara dengan bahasa utama inggris. ya indonesia juga adalah pengguna yang besar, namun dalam bagian comment section tidak terlalu berkontribusi (seperti saya inggis pasif dan takut di grammar nazi-kan). nah pengguna kebanyakan itu yang "lucu". sedih loh ketika mereka melihat suatu issue dan menilai dengan sudut pandang budaya mereka. bodoh. yah saya jadi kasar kan :D saya benar-benar tidak mengerti ide mereka tentang feminism dan diperjuangkan habis-habisan dan dibantah-bantah itu di comment section. ini juga tidak membuat keadaan lebih baik sih ya, namun unek-unek saya nih!

fakta peremepuan diobjekkan itu tidak terlepas dari diri perempuan itu sendiri mempromosikan "sex sells". salah siapa? jadilah ini topik yang tidak habis-habisnya diperdebatkan. haaa hak perempuan berpakaian seperti apa bla-bla toh ada juga tu campaign "free the nipple" yang dijunjung oleh perempuan-perempuan juga. mungkin inginnya melumrahkan nipple tapi laki-laki tetaplah laki-laki. lucu kan perempuan? mungkin budaya yang saya anut saja yang tidak pas ya?

ini ada playlist buat perempuan seperti saya atau buat diri saya sebagai manusia. sayang dengan orang lain sering kali lebih mudah dari pada dengan diri sendiri, maka playlist ini saya buat untuk mengingatkan saya untuk tetap positif dan percaya kalau semuanya tidak seburuk itu kok. paling tidak, bersyukur yang buruk-buruk itu ditutupi oleh Allah :)

Senin, 02 Maret 2015

Vitamin

satu fakta tentang vitamin, kita bisa overdose vitamin. jadi jangan termakan iklan vitamin jadi segar kayak kembang sehabis hari hujan, karena jika dibawah cucuran air mungkin akan rusak juga (cacak rumbling-rumbling). ok?

jadi hari-hari ngangur ini coba saya isi lagi dengan nonton film. kurangi mengeluh dan penuhi ruangnya (ruang ape sih). mencoba untuk lebih spesifik terhadap jenis film apa yang ditonton, saya hanya ingin menonton romance comedy drama ringan semacamnya karena mudah. setahun belakangan saya kehilangan selera manonton, kecuali jika film tersebut benar-benar mendapat review yang bagus atau ditunggu-tunggu ditambah "ketergantungan" terhadap youtube- keluar dari topik, petualangan Middle Earth sudah selesai T-T dan saya hanya menemukan ketertarikan pada aktor-aktornya ketika berpakaian ala Middle Earth. kenapa? kenapa kalian begitu ganteng ketika brewokan dan berambut semampai? oh aragon! oh kili! :'))))))) tapi bisa maraton LOTR atau The Hobbit kapan saja sekarang, bahakan sepertinya akan menyenangkan jika membaca novelnya dengan serius. kembali lagi tentang yang ringan-ringan saja rekomendasi dari seorang teman yang sangat turbo untuk menonton "The One I Love". beliau mengklaim bahwa film ini lucu. LUCU? (jika punya satu pet lagi namanya harus "lucu").

dari beberapa film yang saya tonton seminggu terakhir ini, bahkan beberapa tahun sejak saya mulai mengumpulkan film, the one i love salah satu yang paling twisted! dalam segi lucu ya saya setuju film ini lucu, dalam artian sarkastik. penjelasan singkat jalan ceritanya dimulai dengan sepasang suami istri yang sedangan berkonsultasi tentang bagaimana memperbaiki hubungan mereka dan disarankan untuk menghabiskan akhir pekan di sebuah private holiday home resort semacam itulah karena banyak yang hubungannya harmonis lagi setelah kembali dari situ. bla bla bla kemudian keanehan tejadi disana. selangkapnya silahkeun ditonton dah!

The One I Love itu lucu karena seperti gambaran sehari-hari pasangan yang kadang kala mengeluhkan perilaku satu sama lain, disatu pihak merasa lebih baik jika suaminya lebih baik jika suaminya rajin, si suami merasa istrinya akan lebih menyenangkan jika lebih ramah. dan lain sebagainya hal-hal yang membuat mereka merasa akan lebih berbahagia jika pasanganya seperti yang diharapkan. satu spoiler, diungkapkan bahwa si suami pernah berselingkuh, dan pada akhirnya si istrinya berselingkuh pula dengan siapa (siapa? ini bagian yang twisted) yang dianggapnya sesuai harapan. mengerikan kan? bagi saya itu gambaran ketamakan. sedangkan suaminya tidak tergoda dengan kesempurnaan yang dipoles dalam akhir pekan mereka. akhirnya?

saya pikir mungkin benar adanya dialog-dialog panjang dari Before Midnight tentang pertengkaran yang terjadi adalah bentuk negosiasi dari sebuah "sistem"  yang dibangun bersama seseorang yang sama sekali tidak ada hubungan darah namun disatukan dalam ikatan keluarga untuk seumur hidup. The One I Love sendiri adalah gambaran kompromi negosiasi tidak bekerja lagi. disatu pihak menerima dan pihak lainnya memutuskan untuk memilih yang lebih menyenangkan. yah gitu lah pokoknya, tidak sepakat. terlalu sulit menerima-tinggalkan, sanggup menerima-jalan. sanggup manerima itu yang magic. magic yang membuat kita memaafkan kesalahan apapun, bahkan jika sudah dikecewakan, sudah diterbalikan hidupnya sedemikian merana namun rela menghabiskan seumur hidup untuk percaya lagi. eh sanggup ndak? :))
heran? tidak percaya dengan magic kayak itu? kendalinya ada dengan yang maha membolak-balikan hati. saya bisa apa :')

Sabtu, 31 Januari 2015

endapan

jadi ini rasanya setelah selesai S1 :))

setiap kali ditanyakan oleh orang sekarang kerja dimana? sekarang kegiatannya apa? saya hanya bisa menjawab belum ada kerja. dan jawaban yang jelas paling tepat yang selalu saya ingin katakan adalah "belum ada kerjaan nih, males kerja yang ngabisin waktu tapi ndak suka. paling saya hanya ngabis-ngabisin duit orang tua aja sekarang". saya hanya duri dalam daging di keluarga pada saat ini.

saya paham dari setiap tatapan mata orang-orang, teman-teman, keluarga-keluarga, kalau saya hanya anak yang malas dan manja. dan itu benar, saya memang seperti itu. mungkin hal-hal yang saya cita-citakan dan saya katakan kepada orang-orang dari dulu itu bukan cita-cita saya. hanya jalan yang saya lewati karena orang tua, karena gengsi, atau apalah itu. ya alasan karena orang tua itu sama sekali tidak buruk kan? toh sampai sebesar ini juga saya ada kalau tidak karena orang tua saya jadi apa? bukankah ini sudah waktunya membalas semua kebaikan orang tua saya? 

jujur saya tidak terlalu perduli apa yang orang-orang katakan. tapi ketika orang tua mengatakan suatu hal yang memang benar adanya tentang diri saya, itu sepeti batu-batu besar yang yang dilemparkan ke dalam hati, lalu tenggelam ke dasarnya dan berdentum keras. saya tidak takut kalau saya bukan siapa-siapa, saya hanya takut jadi manusia yang tidak beguna terutama bagi orang-orang yang saya sayangi. kadang saya ingin langsung mati saja, sampai saya google pertanyaan-pertanyaan tentang bunuh diri pada saat muncul perasaan bahwa saya tidak berguna. 

sejauh ini yang saya kenali dari diri saya sendiri adalah, rendah diri. dari semua ketidak bergunaan saya, bukankah saya memiliki passion? mungkin saat ini saya hanya bisa mencoba memulai dari hal-hal yang membuat saya bersemanngat. fokus dari yang mudah. sambil menunggu tugas selanjutnya yang harus saya tuntaskan. 

berdiam diri di dalam kamar itu tidak baik kawan :)
menjadikan diri sendiri endapan dari bisikan-bisikan yang menyesatkan. namun hendak dibagikan kepada oarang lain pun bagaimana? kesia-siaan hanya beban yang tidak pantas ditanggung orang lain bukan? 
atau saya hanya takut menyandarkan diri saya? 
semoga saja dari tulisan ini kepekatan dalam diri saya sedikit larut.

Selasa, 13 Januari 2015

this is not the end (rurouni kenshin: the legend ends)

JANGAN DIBACA KALAU BELUM NONTON!

halo cacak mau ngedumel-dumel tentang film live action ketiga ruroken hohohoho
yang sedihnya cuma sanggup beli dvd bajakan karena tidak ada di xxi pontianak~ tapi saya setia baca manganya dari yang nyewa di rental komik, pinjam koleksi teman, sampai akhirnya beli mangga nomor-nomor ujung, dan tamat (tapi hilang komik yang tamatnya T-T) ini sisa nomor 26 yang mana ceritanya udah melewati chapter kyoto.


saya ngotot baca online ulang bagain shishio karena ada yang mengganjal tentang Aoshi di live action kyoto inferno dan menyesal ketika menonton the legends ends. harus saya pahami ketika sebuah novel, komik, dll diangkat menjadi live action adalah "adaptasi". terlalu banyak detail yang sulit dimasukkan ke dalam waktu 2 jam-an. tapi!!! difilm ketiga ini menurut saya terlalu dipaksakan dan mungkin kurang budget untuk beradaptasi dengan manga-nya.

scene terakhir dari kyoto inferno adalah kenshin terdampar (?) (- sama sekali tidak ada di manga, aslinya kenshin sendiri yang datang nyari si guru) dan diselamatkan oleh si guru hiten mitsurugi seijuro hiko. ok saya masih bisa terima karena yaaa mungkin saja di film ketiga nanti jelas-jelas dikabarkan kenshin belajar amakakeru ryu no hirameki harap saya. ternyata tidak ada, saat melawan shishio barulah ada tuh jurus itu. scene bercakap-cakapnya terlalu panjang dan menyinggung lagi tentang luka silang kenshin, yang membuat saya berasumsi bahwa akan ada film keempat mengenai balas dendam adik dari istri kenshin yaitu enishi yukishiro. tapi bisa saja tidak ada lagi film keempat :( kalau pun ada harapan saya akan lebih mendekati isi manganya saja.

the legend ends ini bagi saya kekurangan action yang greget. saya menantikan bagaimana juppongatana menyerang aoiya, , bagaimana yahiko melawan juppongatana yang terbang, dan juppongata waria idola saya kamatari dengan scythe yang  besar. tokoh juppongatana seperti fuji dan iwanbo memang kurang masuk akal untuk divisualisasikan di dalam film, masih bisa diterima namun yang lainnya? ah~

hal mengesalkan lainnya adalah muncul tokoh antah-berantah bapak berjenggot dari pemerintah yang menangkap kenshin. serta kaoru yang sempat diculik lah (sambungan kyoto inferno), masuk rumah sakit lah, seandainya saja kalau mengikuti isi manga ceritanya akan lebih padat, tanpa perlu keshin ditangkaplah, mau dihukum matilah. naaah ada yang menguatkan lagi kalau bisa saja akan ada film keempat, karena saat kenshin mau dihukum mati dia flash-back lagi dengan kejadian membunuh tunangan tomoe (istri kenshin). jadi bahan bisalah..

scene action yang mengedar jauh dari manga adalah duel saito dengan usui di pantai (sebenarnya di dalam benteng persembunyian shishio bersama kenshin, sanosuke, dan aoshi yang kemudian bergabung) yang luar biasa sadis menjadi begitu sederhana (dibelah misah pinggang dengan kaki kalau dimasukkan jadi gore filmnya hahaha). scene pertarungan dibenteng diganti di atas kapal, sanosuke vs anji yang sebenarnya (di manga) sudah bertemu saat diperjalanan menuju kyoto. kemudian duel ulang kenshin dengan soujiro seta yang dimenangkan oleh kenshin seandainya diperdalam lagi akan lebih wah karena saya bahkan masih mengingat apa pesan moral (cie moral) dari percakapan di dalam manga. soujiro yang masa kecilnya mengerikan karena membatai keluarga yang mengasuhnya untuk mempertahankan nyawanya dari kelurganya itu, ditanamkan ide bahwa hidup itu yang kuat yang bisa bertahan oleh shishio disadarkan oleh kenshin untuk memikirkan lagi pandangan hidupnya. ya memang detail untuk pendalaman tokoh protagonis saja tidak begitu dalam, apalagi antagonis minor seperti soujiro.

duel  yang menyenangkan memang sepertinya disimpan untuk kenshin vs shishio, sepertinya memang dipersiapkan untuk menjadi inti dari the legend ends. pedang shishio yang bisa tebakar membuat saya senang >.< di manga kenshin begitu kewalahan bahkan sudah rubuh dibantu oleh sanosuke, saito, dan aoshi hingga mengulur waktu batas kemampuan tubuh shishio untuk bertarung. scene yumi yang ditusuk oleh shishio untuk membunuh kenshin juga terjadi. akhir shishio yang terbakar juga kurang lebih seperti di manga.

apa mau dikata ini cuma adaptasi :| sukur-sukur dibuatin kan live actionnya, paling tidak kerinduan masa kecil saya menonton samurai x jam 3 sore di sctv cukup terbayarkan lah. takeru satoh juga perwujudan kenshin yang sangat memuaskan, apalagi villain/hero yang paling menyebalkan saito! luar biasa mirip :D

sumber : http://www.tickld.com/pic/t/355313


 kesimpulannya... chapter kyoto yang panjang itu memang tidak mungkin dipadatkan menjadi 2 jam, namun kalau saja mengikuti timeline story dari manga mungkin akan lebih jelas dan semakin seru. sayangnya memang dari kyoto inferno udah mulai kurang beradaptasi kemudian berlajutlah kekacauan cerita. bisa-bisa saya ngomel berlanjut dari film kesatu :|