Senin, 13 Oktober 2014

luka

sekitar tiga minggu yang lalu saya ke rumah sakit provinsi untuk memeriksakan tanda lahir di tanggan sebelah kanan karena sudah menunjukkan tanda-tanda bahwa jaringan kulit tanda lahir yang timbul semakin membesar disertai rasa gatal. saya sudah tau konsekuensi yang akan dijalani yaitu prosedur pengangkatan atau menghilangkan tanda lahir tersebut, namun saya cukup terkejut karena dokter langsung mengarahkan saya ke ruang tindakan karena akan lebih baik dilakukan segera dengan pertimbangan jikadibiarkan lebih lama akan menyebar ke kulit sekitarnya dan pada hari itu juga sedang tidak ramai pasien.

setelah menunggu kurang lebih satu jam tante saya menyusul karena mama menghubungi beliau. mama cukup khawatir saya melewati prosedur cauter sendirian. pada saat itu masih belum terbayang bagaimana cara kerja alat-alat yang berada di hadapan saya. sambil menunggu dokter melayani pasien rawat jalan lain, saya juga menunggu bius berupa krim yang dioleskan di atas tanda lahir bekerja. waktu-waktu menunggu cukup menakutkan, namun saya berpikir inilah jalannya. semakin cepat ditanggani semakin baik.

tepat ketika prosedur cauter hendak dilakukan, mama datang diantarkan oleh temannya. di ruangan yang tidak terlalu besar itu dipenuhi oleh mahasiswa kedokteran dan rombongan saya menyaksikan apa yang terjadi dengan tangan saya. prosesnya tidak lama doketer meyakinkan saya hanya lima menit, ya memang hanya lima menit dan selesai. rasa sakitnya masih bisa ditolelir karena lebih sakit melihat orang yang saya cintai bersama perempuan lain. huahahaha serius apalah arti sakit begitu dengan kesehatan saya dimasa depan. rasa sakit fisik paling parah saya alami adalah nyeri ketika menstruasi, yang katanya kurang lebih sama dengan sakit melahirkan O_o jadi ini kecillll. alhamdulillah

saya pulang dengan luka tidak ditutup, hanya diresepkan obat luar, dan rasanya biasa saja karena masih ada efek bius lokal. sampai sore pun rasanya biasa saja meskipun terlihat  muncul cairan berwana keputihan dan darah. ketika sudah mau tidur baru saya rasakan perihnya luka tersebut yang masih juga bisa saya tolelir. beberapa hari kemudian nanah yang keluar semakin jelas terlihat, berarti sudah menandakan infeksi. penanganan luka yang tidak tepat juga menyebabkan semakain lama kulit saya pulih. tanpa harus menyalahkan suatu produk mlm yang dianjurkan oleh papa luka saya awalnya memang terlihat memulih karena kering membentuk lapisan koreng di atasnya. namun tanpa disadari lapisan kulit di bawahnya masih basah dan tetap membentuk nanah. setelah ditanggani lagi oleh dokter akhirnya kulit mati tersebut terkupas dengan diberikan cairan NaCl. 

luka ini akhirnya berlalurt-larut hingga hari ini saya mengecekkan ulang ke dokter luka untuk yang kedua kalinya setelah tiga minggu yang lalu dan dokter pun heran, begitu lama luka saya belum juga kering. saya rasa mungkin karena atibodi saya yang tidak begitu baik ditambah berada di lingkungan yang penuh binatang peliharaan, masuk akal luka tersebut mudah terinfeksi.akhirnya saya direspkan lagi antibiotik, multivitamin, dan penghilang rasa sakit karena masih terasa nyeri.

pengalaman yang saya dapati dari luka ini adalah, jangan sok tau dengan kondisi fisik yang kita alami tanpa konsultasi ke pihak yang lebih ahli jika sudah melihat tanda-tanda tidak wajar. penggunaan obat alternatif bisa saja baik untuk beberapa kasus, namun bisa saja tidak tepat sehingga hanya akan memperparah. dan kita hanya manusia yang gera-geriknya hanya terjadi dalam ijin dari Allah SWT, sabar, berusaha-berusaha-berusaha :)