Sabtu, 21 Mei 2011

(tidak) seperti malam lainnya

pernah suatu kali, sabtu malam atau yang populer disebut malam minggu terjadi suatu kejadian aneh di home twitter saya. sebuah trending topic berbahasa Indonesia, tapi dengan modifikasi satuday night yang disingkat menggemaskan ''SATNITE SURAM", saat membaca itu rasanya ada ledakan-ledakan besar yang terjadi di dalam otak saya. jadi ingin mencari siapa yang membuat tulisan itu pertama kalinya, pasti dia bangga sekali menjadi pelopor satnite suram. kalau di kota saya dilahirkan ini sabtu malam identik dengan jalanan yang ramai, tempat-tempat makan yang ramai, tepian jalan juga biasa ramai yang duduk kummpul-kumpul, malah ada yang senang duduk-duduk di halte, padahal bus di kota ini tidak lancar  O.o

ya memang malam sabtu boleh dibilang istimewa, karena besoknya adalah hari minggu (tanggal merah = libur = bangun telat = malas mandi). tapi minggu adalah urusan  keesokan dari sabtu malam, lalu sabtu malam itu apa? untuk apa? ya sama saja seperti malam lainnya, saya tetap menghadap laptop/komputer, sesekali menonton tv, atau mungkin pergi dengan teman (tapi sudah jarang dilakukan), dan semua itu saya lakukan juga di malam-malam lainnya. apa yang istimewa? bagi kebanyakan orang malam sabtu lah saatnya bertemu dengan kekasih *cieeeeeee lalu bagi kebanyakan yang tidak memiliki pasangan jadi bermuram durja (?) bagi saya bermalam minggu adalah suatu budaya. budaya yang tidak saya hiraukan. marilah teman-teman muda sebangsa dan setanah air, jangan disuramkan suatu malam! hahaha

sudah ah, bukan ini yang penting. malam sabtu ini hujan, kemarin tidak hujan, tapi kemarinya lagi seingat saya hujan. tu bisakan malam sabtu hujan seperti malam lainnya, ini salah satu bukti kalau malam sabtu sama saja seperti malam lainnya kan.hehe kemarin malam bang nyonk melalui situs youtube menonton suatu pertonjukan orkestra, tapi saya tidak melihatnya. belum lama saya menulis ini, bang nyonk kembali memutar orkestra itu melalui youtube. sebuah komposisi yang tidak asing bagi saya "Time's Scar", adalah sebuat musik latar opening game PS1 Chrono Cross. jujur saya tidak mengerti bagaimana memainkan playstation, tapi bisa dibilang salah satu hobi saya adalah melihat bang nyonk bermain game.hehe sampai-sampai saya hafal bagaimana jalan cerita Chrono Cross, game RGP memang menarik :D 


itu openingnya, bagian yang paling saya sukai saat si Kid di pantai kemudian menoleh kebelakang dan mengulurkan tangan, lalu zoom ke mata Kid musiknya sangat pas. siapakah komposernya? Yasunori Mistuda. saya tidak begitu mengerti mengenai bagaimana musik yang bagus terlebih dengan jenis seperti orkestra dengan berbagai macam alat musik di dalamnya. tapi sungguh Time's Scar sangat keren XD. sudah lama juga saya mendownload (maafkan saya Mitsuda-san -_-) sebuah album karya Yasunori Mitsuda yang tidak ada hubungannya dengan game  apapun (fyi: hampir semua karya Yasunori Mitsuda adalah untuk soundtrack game)  kiЯitɘ (Kirite).  informasi yang saya dapatkan dari bang nyonk, album ini dasarnya adalah dari sebuah buku. '' The Five Season of Kirite", kemudian informasi yang saya dapatkan dari http://mitsuda.cocoebiz.com kira-kira artinya : Kirite adalah kolaborasi Yasunori Mitsuda dengan Masato Kato seorang game creator yang membuat Chrono Cross dan Chrono Tiger. buku dan album ini dipasarkan sebagai satu kesatuan. musik komposisi Yasunori Mitsuda adalah sebagai sebuah gambaran maupun stimulus bagi para pembaca. kalau dari jalan cerita Chrono Cross yang saya ketahui dari hasil menyimak bang nyonk bergame, saya yakin The Five Season of Kirite bagus. 


ada 14 lagu di Kirite, hanya beberapa lagu saja yang terdapat saura manusianya. yang paling saya sukai adalah lagu penutupnya "Circle of Eternity" hanya 1 menit lewat 30an detik. 

itu versi covernya ada beberapa di youtube baik piano maupun gitar , saya ambil yang ini karena yang main gitarnya cewek :3. saya ingin tau apa sebenarnya ending The Five Season of Kirite hingga ada Circle of Eternity :")

Tidak ada komentar: